Sabtu, 09 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia 1 Minggu ke 7


Nama               : Rahayu Widayana
Kelas               : 3EA07
NPM               : 15211763
Tugas Bahasa Indonesia 1 minggu ke 7

Yuk Diet KantongPlastik!
Mari hitung berapa banyak dalam sehari kita membuang sampah plastik yang kita hasilkan setiap harinya : bungkus makanan ringan, botol minum kemasan, kantong plastik belanjaan, sedotan, dan sebagainya. Padahal, sampah-sampah yang isinya habis kita lumat dalamh itungan menit itu baru bisa diurai setelah puluhan bahkan ratusan tahun. Terbayang betapa berat kita membebani Bumi. Saatnya berdiet.
Bukan sembarang diet, yang urgen untuk kita lakukan adalah diet plastik. Padaawal 2013, beberapa lembaga yang sudah lama bergerak pada isu lingkungan seperti Ciliwung Institute, Change.org, Earth Hour Indonesia, Greenaration Indonesia, Indonesia Future Leaders, IndoRelawan, LeafPlus, Plastic Detox, Si Dalang ID, dan The Body Shop Indonesia membentuk Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Diet berarti bijak dalam mengkonsumsi. Bukan lantas sama sekali tidak menggunakan kantong plastik, kampanye ini bertujuan mengajak orang mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.
Dalam Organic, Green and Healthy Expo yang diselenggarakan di lapangan parker orange Studio, Kompas Gramedia Group, pada 3-6 Oktober lalu, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik memaparkan beberapa fakta tentang konsumsi plastik kita. Per tahunnya, misalnya, satu orang menggunakan sekitar 700 kantong plastik. Sementara itu, 90 persen sampah di laut adalah sampah plastik.
Sampah plastik selalu menimbulkan persoalan. Di samping sulit diurai, pembakarannya dapat melepaskan zat-zat beracun dan berbahaya bagi tubuh manusia. Plastik juga mengotori lingkungan dan dapat menyumbat saluran air. Selain itu, bahan baku plastik adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti  minyak bumi, yang lebih baik dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan yang lebih mendasar.
Berdasarkan survei yang dilansir Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, kesadaran masyarakat untuk mengurangi kantong plastik belum sepenuhnya terbentuk. Mereka mau membawa kantong belanja sendiri dengan syarat tertentu, misalnya jika kantong plastik tidak disediakan lagi oleh toko atau pedagang (33 persen), kantong plastik tidak gratis lagi (30 persen), ada hadiah (13 persen), dan berbagai jawaban lain (11 persen). Sementara itu, hanya 13 persen yang sudah menyadari pentingnya membawa kantong belanja sendiri.
Isu soal bahaya kantong plastik memang sudah didengungkan di mana-mana. Namun, kerap ada jarak antara pengetahuan dan sikap. Saatnya memperpendek jarak itu dengan melakukan apa yang kita tahu baik untuk lingkungan.
Sumber : Koran Pakar

Analisis :
1.      Urutan kata secarabertahap
-          Bungkus makanan ringan, botol minum kemasan, kantong plastik belanjaan, sedotan, dan sebagainya.
-          Mereka mau membawa kantong belanja sendiri dengan syarat tertentu, misalnya jika kantong plastik tidak disediakan lagi oleh toko atau pedagang (33 persen), kantong plastik tidak gratis lagi (30 persen), ada hadiah (13 persen), dan berbagai jawaban lain (11 persen).

2.      Ketegasan : Penonjolan ide pokokkalimat
- Diet berarti bijak dalam mengonsumsi.

3.      Kesepadanan
- Bukan lantas sama sekali tak menggunakan plastik, kampanye ini bertujuan mengajak orang mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.

4.      Kecermatan : Tidak menimbulkan ambigu
- Disamping sulit diurai, pembakarannya dapat melepaskan zat-zat beracun dan berbahaya bagi tubuh manusia.

5.      Kesejajaran : Penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata berpararel
-          Plastik juga megotori lingkungan dan dapat menyumbats aluran air. Selain itu, bahan baku plastik adalah sumber daya yang tidakdapat diperbaharui seperti minyak bumi, yang lebih baik dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan yang lebih mendasar.
-          Berdasarkan survei yang dilansir Gerakan Indonesia diet Kantong Plastik, kesadaran masyarakat untuk mengurangi kantong plastik belum sepenuhnya terbentuk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar